Cagar Alam Pangandaran | Cerita lucu ini sudah terjadi beberapa bulan lalu baru bisa dishare sekarang nich temen, bermula dari seorang Pemandu Cagar Alam Pangandaran- Jawa Barat, yang mengantar sebuah phonsel kelas high untuk saat ini, datang ke rumah untuk ketemu adikku yang suka ngoprek komputer dan phonsel.
Siang itu sekitar pukul 12 lebih datang dengan motor berboncengan dengan seorang temannya, Pemandu ini sudah kenal lama dengan adikku dan suka main ke rumah. Ia membawa sebuah phonsel rusak karena phonselnya masuk air.
"Iyeu aya hp asup kana cai enk..pang benerkeun " kata Pemandu kepada Adikku, yang artinya hpnya masuk air minta tolong dibetulin.. " Ku naon kitu Ang.." kata Adikku, udah kebiasaan manggil temen-temennya ang padahal sebayanya..dan panggilan " ang " emang lagi ngetren dikalangan seumuran Adikku, kalau ang sendiri berasal dari percampuran bahasa Jawa dan Sunda yang artinya kaka. Kalau dalam bahasa Sunda ang diambil dari Akang atau Kang ( Artinya Kaka ) sementara dari bahasa Jawa yaitu Kakang sama artinya kaka juga. Maaf jadi nerangin kosa kata ya..he..he..
Di Pangandaran kadang banyak kata-kata yang diambil dari Bahasa Sunda dan Jawa membentuk kata baru yang unik dan tidak ditemui didaerah lain. Kapan ceritanya ya..he..he..
ok lanjutkan..!! he..
Ternyata phonsel yang mau dibetulin itu milik pengunjung ( wisatawan ) yang Ia pandu selama menyusuri Cagar Alam Pangandaran minta tolong pada pemandu tersebut untuk cari tempat betulin phonsel dan menunggunya di Hotel tempat Wisatawan tersebut menginap, dalam pikirku mungkin wisatawan tersebut lupa berenang bawa phonsel atau hpnya jatuh ke air saat di Sendang Rengganis Cagar Alam Pangandaran.
Lalu Pemandu tersebut merogoh kantongnya ..mengeluarkan phonsel dari dalam kantong yang diselendangkan di bahunya.. dan menyerahkan kepada adikku untuk dibetulin.
"Ang geuning hpna acak-acakan kieu, lagragnya kana batu? "( Ang kenapa hpnya acak-acakan begini, jatuh ya kena batu karang ?) tanya Adikku pada temennya yang Pemandu itu, saat menerima hp yang Ia bawa. Memang dari casing phonselnya udah banyak goresan disana sini, " enya puguh ang, kana cai laut ongkoh" ( memang iya ang, masuk air laut juga ) jawab Pemandu tadi.. Sambil buka casing hpnya Adikku bertanya lagi " lagrag dimana ang ?" ( jatuh dimana ang ) "di Pasir Putih" jawab Pemandu.
"Ko casingna sampe ga kieu" ( kenapa casingnya sampe seperti ini ) tanya adikku.. Pemandu tersebut ga menjawab malah balik nanya " bisa dibenerin teunya? "( bisa dibenerin ga ya ) dengan tenang adikku menjawab "diusahakeun"( diusahakan) dengan berharap cemas pemandu tersebut lihatin adikku yang lagi bongkar hp dan coba memperbaikinya.. Setelah semua air dibersihkan dengan cairan pembersih kemudian diblower dengat hotair (solder uap) dan bersyukur hp yang sudah acak-acakan kesingnya berhasil nyala dan bisa hidup kembali setelah dicek dengan power suply, lalu Adikku memasangnya kembali sampe beres. " ang casingna kudu diganti goreng "(ang casingnya harus ganti sudah jelek) "enya engke dibejakeun ka Tamuna "(iya nanti disampaikan nanti ke tamunya) kata Pemandu (dengan mimik wajah gembira hpnya masih bisa hidup).Adikku penasaran bertanya sambil menyerahkan hpnya "Ang naha kana cai tapi casingna amburadul"( kenapa masuk air tapi casingnya amburadul)"kie ang caritana"(begini ceritanya) kata Pemandu, baru mau cerita kejadiannya, dia mau cerita dari tadi tapi takut mengganggu Adikku yang lagi serfis..
Lalu Pemandu tersebut bercerita dengan bahasa sunda.. Seperti ini kira-kira ceritanya..
"Sekitar pukul 11an Ia dan tamunya yang satu keluarga setelah berkeliling Cagar Alam singgah di Pasir Putih Pangandaran, sambil duduk diatas pasir putih Ibu tersebut dapat telepon, lagi asik teleponan dari belakang datang seekor monyet mau merebut phonselnya yang berwarna putih mungkin dikira makanan, karena kaget dan secara sepontan melemparkan ponselnya ke pasir dengan cekatan monyet tadi mengambil phonsel dan membawa ke atas pohon. Sementara Pemandu yang berada di pinggir Pantai Pasir Putih menemani Bapak dan 3 anaknya yang sedang main air. Si Ibu berteriak "hpku dibawa monyet !!!" sontak mereka semua yang ada disekitar mendekati Ibu ini, "mana bu monyetnya" tanya orang-orang yang ada didekat Ibu ini "itu di pohon" jawab Ibu ini. Benar terlihat seekor monyet lagi gigit handphone. Pemandu dan mereka yang ada disitu berusaha agar hp Ibu ini bisa selamat dari genggaman tangan monyet yang berada diatas pohon yang condong ke pantai. Segala upaya sudah dicoba tetapi dengan enjoynya monyet diatas pohon tersebut gigitin hp tanpa bergeming. Tiba-tiba ada seorang pengunjung nyeletuk "coba di misscall" tanpa pikir panjang suaminya langsung telepon nomer istrinya yang hpnya masih digigit-gigit monyet diatas pohon. Apa yang terjadi...!!!
Hp yang lagi diggitin monyet tersebut langsung dilemparkan mungkin karena kaget dari getar hp,dan jatuhnya ke air. Serta merta suaminya langsung mengambil hp yang jatuh ke air laut"
No comments:
Post a Comment